Home » » Prabowo Ogah Jadi Cawapres, Siapa Yang Mau? Tuh 66,7 Persen Responden Tak Mau Pilih

Prabowo Ogah Jadi Cawapres, Siapa Yang Mau? Tuh 66,7 Persen Responden Tak Mau Pilih

Related image



wWw.Royalflush88.com - Beberapa waktu lalu beredar kabar Prabowo pernah dipinang oleh Jokowi untuk menjadi cawapres. Permintaan tersebut disampaikan oleh utusan Presiden Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Presiden PKS, Sohibul Iman, dia mengaku sudah tahu akan hal ini.

"Itu (soal Prabowo jadi cawapres Jokowi) sudah lama saya dengar ya, mungkin ada setengah tahun lalu. Tapi Pak Prabowo sudah menegaskan di hadapan utusan Pak Jokowi, dalam hal ini Pak Luhut yang selalu meminta itu. Beliau sampaikan kepada saya, beliau menjawab itu tidak mungkin," kata Sohibul.


Prabowo dalam pertemuan bersama Luhut menyampaikan keengganannya maju menjadi cawapres Jokowi. "Enggak kasihan sama saya? Saya sudah berjuang seperti ini, masa ujung-ujungnya cuma jadi cawapres Pak Jokowi," kata Sohibul menirukan ucapan Prabowo kepada Luhut.

Oke, mari kita bahas. Memang kalau pakai logika dan hitungan kasar, Prabowo pasti ogah jadi cawapres Jokowi. Pertama, ego pasti memberontak. Sudah capek-capek dan setengah mati ikut pilpres tahun 2014 jadi calon presiden, masa sekarang turun pangkat jadi cawapres? Kalau ini terjadi, sudah pasti banyak kritik dan sindiran buat Prabowo. Bayangkan, tahun 2009 pernah jadi cawapres Megawati, lalu naik pangkat jadi capres tahun 2014, lalu turun lagi jadi cawapres 2019? Ini mungkin agak memalukan buat Prabowo.

Bisa jadi netizen bakal bikin Prabowo jadi bulan-bulanan. Mungkin dia akan dianggap kalah dengan Jokowi sehingga rela saja jadi cawapres. Makanya Prabowo tak mau jadi cawapres. Siapa pun pasti mau naik, kan? Cawapres, lalu capres dan sekarang maunya jadi presiden beneran.

Makanya Prabowo ngotot mau jadi presiden. Ibarat karir dari wakil manager, lalu jadi manager, pasti melirik jabatan direktur. Mana ada yang mau kalau ditawari turun jabatan jadi cleaning service. Bisa jadi itu yang dirasakan Prabowo. Menerima pinangan jadi cawapres sama aja mengakui kalah dari Jokowi.

Kalau Prabowo ogah, sejujurnya saya pun tidak setuju kalau dua orang ini bersanding. Terlalu pekat perbedaannya. Kalau tidak salah, Jokowi melakukan ini karena melihat situasi Jakarta saat Pilkada DKI, makanya menawari peluang berduet dengan Prabowo.

Jangankan Prabowo, hasil survei pun mengatakan hal yang sama. Hal itu dibuktikan dengan hasil survei Median yang menyatakan jika keduanya dipasangkan, maka sebanyak 66,7 persen responden tidak mau memilih Jokowi-Prabowo.

Alasannya?

"Prabowo dianggap sebagai capres yang merepresentasikan gerakan 212, sementara Jokowi Capres yang tidak merepresentasikan gerakan 212," ujar Direktur Riset Median Sudarto. Menurutnya, Jokowi dan Prabowo bagaikan minyak dan air yang tak bisa disatukan, karena masing-masing sudah punya konstituen yang kemudian saling membenci satu sama lain. Konstituennya Prabowo sudah tidak suka dengan Pak Jokowi. Begitu juga konstituennya Jokowi, tidak suka dengan Pak Prabowo.

Ini juga masuk akal kalau melihat betapa kerasnya persaingan dan perselisihan antara keduanya saat Pilpres 2014 silam. Banyak sekali serangan-serangan baik yang putih maupun hitam. Masih ingat dengan kasus 'Obor Rakyat' dan Quick Count yang bisa berbeda-beda, satu memenangkan Jokowi-JK, yang lainnya memenangkan Prabowo-Hatta? Mengingat peristiwa itu saja rasanya sudah bikin emosi, bukan?


Dari hasil lain survei tersebut, Jokowi juga tidak cocok disandingkan dengan Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan (Lho, kok orang ini?), dan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB). Itu semua terlihat dari angka elektabilitas yang buruk. Ini saya asumsikan surveinya benar, tanpa ada drama Korea di balik layar.

Anda lihat sendiri, tipe-tipe orang yang ditolak jadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019, silakan nilai ya. Tak usah bahas mereka dulu, kita balik lagi ke Prabowo. Kesimpulannya, kalau Prabowo ogah dijadikan cawapres, maka banyak orang yang juga tak setuju, jadi Prabowo tak perlu merasa hebat dengan menolak permintaan tersebut.

Dari segi kinerja saja sudah antiklimaks. Jokowi sudah menunjukkan hasil kerjanya. Jokowi orangnya optimis, sedangkan Prabowo? Masih ingat dengan pidato Indonesia bubar 2030? Karakternya saja beda jauh. Kan tidak lucu, misalnya, katakanlah mereka jadi presiden dan wapres. Yang satu berikan optimisme, yang satu berikan pesimisme. Yang satu jelaskan dengan logis, yang satu ngomong entah apa aja. Masyarakat malah jadi bingung, kok yang satu begini yang satu lagi begitu?



Agen Judi Poker Online Terpercaya Bandar Ceme Keliling Capsa Susun Terbaik dengan Jackpot Terbesar di Indonesia Dapatkan Hadiah Jackpot Ratusan Juta Setiap Harinya bersama kami di RoyalFlush88.com . RoyalFlush88 Hadir untuk anda semua Pecinta Judi Poker Online dan Capsa Susun Serta Semua Permainan Judi Kartu Di Indonesia. RoyalFlush88 Tampil Dengan Sistem Teknologi Baru Dan Server Kecepatan Tinggi Akan Membuat Permainan Judi Kartu Online Menjadi Lebih Seru dan Menarik Bersama Teman-Teman Anda Maupun Saingan Anda. RoyalFlush88 Juga Dilengkapi Dengan System Encrypsi Server Yang Tinggi Akan Menjamin Keamanan Data Member RoyalFlush88.



SHARE: 

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.

About Us

Follow Us

Sports Videos

Animation Trailers

Social Pages

Movies Trailers

Alanis Morissette Category

Popular Videos

Agen Judi Poker Online Indo

Video Of the Day

Facebook

 
Copyright © 2014 lulu olivia