wWw.Royalflush88.com - Mohon maaf, pak gubernur & pak wakil gubernur sedang sibuk memperbaiki mobil seseorang yg kemarin kena Derek dishub
Jadi untuk rapat ini, saya yang mewakili
Begitu ceritanya
Bawahan kena lagi.
Bagusnya pak Agustino mundur juga.
Percuma dibawah bos yg tak mengerti pekerjaannya sendiri.
Bagaimana menafsirkan perintah yang tak masuk akal ?
Ruang Rapat DPRD yang seharusnya sejuk dan nyaman untuk berdiskusi, siang itu , Senin 9 April, terasa lebih mirip naik gerbong KRL yang penuh tanpa AC setidaknya bagi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta, Agustino Darmawan.
Rapat yang seharusnya menjadi kesempatan terbaik bagi Pemprov Jakarta menjelaskan konsep rumah DP0 yang diragukan banyak pihak, saat itu lebih mirip ladang pembantaian bagi Agustino. Diawali dengan presentasi penuh percaya diri tentang rencana ke depan pembangunan dan skema pembiayaan proyek rumah DP0 pesanan sang bos besar, Gubernur Anies.
Alih-alih dapat tepuk tangan pujian, pada sesi tanya jawab wajah kebingungan lebih sering ditunjukkan oleh Agustino, orang nomor satu di Dinas Perumahan Pemprov DKI. Di depan anggota DPRD terhormat Agustino berkeringat dingin ketika banyak pertanyaan tidak mampu dijelaskan secara gamblang dan masuk akal.
Ketika itu salah seorang anggota melihat bahwa target penyediaan rumah untuk 250.000 warga Jakarta tidak realistis, berikut kutipannya.
"Pembangunan rumah ini nanti Rp 13 triliun subsidinya, berapa yang disetujui perbankan? Kan, selisihnya harus dibayarkan pemda, uang kita cukup enggak? Karena mohon maaf, ini janji (rumah DP 0) yang selalu disampaikan ke mana-mana, jangan sampai tidak terealisasi," kata anggota Fraksi PKS DPRD DKI, Yusriah Dzinnun,
Demikian tanggapan dari Agustino Darmawan: “Dengan dana Rp 3,8 triliun per tahun, Pemprov DKI bisa membangun dan menalangi uang muka untuk 25 tower”.
Namun, DPRD tidak yakin angka itu akan tercapai. Mereka terus mencecar Agustino yang terlihat kebingungan.
*"Bukan begitu, Pak, bagaimana Anda bangun 50.000 unit per tahun. Cara bangunnya saja, mungkin tidak?" tanya Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.
Jawaban Agustino : "Kalau (bangun pakai APBD) sendiri tidak mungkin, tetapi, ini, kan, semua nanti (rusun dibangun) berbagi dengan pengembang," jawab Agustino.
Jawaban ini serta merta disergah Taufik . "Lah, ini apa, dong, Bapak cantumkan setahun (bangun) 50.000 unit (rusun DP 0)? Kalau enggak bisa, ya, coret dong,"*
Diskusi makin terasa menggerahkan bagi Agustino, ketika anggota lain tidak ketinggalan mencecar dia dengan pertanyaan berapa tower yang sudah dibangun?
Jawaban Agustino : Sekitar 3000 unit pertahun sudah dibangun dimasa Gubernur sebelumnya. Suatu jawaban yang mudah menjadi bahan tertawaan mengingat DKI punya target membangun 50.000 (lima puluh ribu) unit rumah per tahun.
"Lha bagaimana meningkatkannya itu dari 3.000 unit jadi 50.000 unit per tahun. Maksud saya, jangan sampai nanti gubernur tidak mampu melaksanakan amanat Perda RPJMD. Karena nanti kesalahannya bukan kepala dinas saja, tetapi termasuk kita semua yang menyepakati hari ini," kata Bestari dari Fraksi Nasdem.
Rapat kemudian diskorsing karena DPRD meminta jajaran Pemprov DKI merumuskan skema pembangunan rumah DP 0 yang meyakinan. Tidak jelas kapan rapat ini akan dilanjutkan lagi.
Membaca berita seperti ini, tampak bahwa Pemprov DKI dibawah bos baru tidak punya konsep jelas tentang proyek rumah DP0. Saya bersimpati pada Darmawan Agustino, bahkan pejabat tinggi di jajaran kabinet Anies tidak paham konsep yang digagas bosnya sendiri. Agustino seperti menjadi tumbal ketika rapat sepenting ini terasa sia-sia.
Saya yakin pejabat selevel Agustino bukan orang bodoh dan tidak berpengalaman. Tapi bahkan dia kebingungan ketika harus membeberkan target pembangunan 50.000 rumah/tahun dengan budget yang tidak jelas dari mana sumbernya.
Seharusnya Anies sendiri –atau setidaknya wagub Sandi--- yang memimpin rapat penting ini dengan DPRD, mengingat rumah DP0 adalah program unggulan kampanye Anies-Sandi dan berhubungan dengan harkat hidup rakyat DKI yang masih banyak belum memiliki rumah sendiri.
Hal lain yang mengherankan, bahkan Wakil Ketua DPRD Moh. Taufik yang notabene pendukung dan sekutu Anies bahkan ikut mencecar dan mengkritik habis program ini. Saya tidak tahu jika Anies sendiri yang memberikan presentasi, apakah dia akan melontarkan kritikan yang sama? Agak ganjil rasanya Moh.
Taufik kali ini bisa berpikiran ‘waras’ , atau mungkin saja penjelasan Agustino sangat terlihat jelas kekurangan dan keganjilannya, jadi wajar Taufik tidak ingin berdiri terang-terangan membela program Pemprov kali ini (seperti yang dilakukannya membela Anies yang menutup jalan Tanah Abang). Sebagai Wakil Ketua DPRD dia pasti tidak ingin tampak bodoh di depan anggota yang lain.
Entahlah, saya sebagai rakyat benar-benar tidak tahu apa yang ada dikepala Anies, Taufik, dan Agustino. Bagi saya Pilkada DKI lalu benar-benar cuma menghasilkan berbagai hal tidak masuk akal, program yang tidak jelas dan pemimpin tanpa konsep. Tidak lebih.
Agen Judi Poker Online Terpercaya Bandar Ceme Keliling Capsa Susun Terbaik dengan Jackpot Terbesar di Indonesia Dapatkan Hadiah Jackpot Ratusan Juta Setiap Harinya bersama kami di RoyalFlush88.com . RoyalFlush88 Hadir untuk anda semua Pecinta Judi Poker Online dan Capsa Susun Serta Semua Permainan Judi Kartu Di Indonesia. RoyalFlush88 Tampil Dengan Sistem Teknologi Baru Dan Server Kecepatan Tinggi Akan Membuat Permainan Judi Kartu Online Menjadi Lebih Seru dan Menarik Bersama Teman-Teman Anda Maupun Saingan Anda. RoyalFlush88 Juga Dilengkapi Dengan System Encrypsi Server Yang Tinggi Akan Menjamin Keamanan Data Member RoyalFlush88.
SHARE:
0 comments:
Post a Comment