wWw.Royalku.com - Kalau sering baca fiksi ya begitulah pidatopun isinya fiksi negara fiksi bocor fiksi koruosi fiiksi sampai dengan istripun fiksi anak fiksi
Gimana gak blunder. Orang kalap kan biasanya ngomong gak fokus. Yang penting jelekin orang lain, entah itu sesuai dengan fakta atau novel fiksi.
Nah, ini nih blunder kelas kakap beneran. Beberapa hari lalu Prabowo Subianto melontarkan kritik terhadap pemerintah karena dinilainya terlalu jor-joran mengeluarkan anggaran untuk perbaikan infrastruktur untuk Asian Games 2018.
Padahal, lanjut dia, masih banyak yang harus dikerjakan seperti mengutamakan kepentingan rakyat. Dilansir dari detik.com, Prabowo mengatakan, “"Asian Games itu memakai uang rakyat. Berapa triliun uang rakyat yang dipakai untuk membangun infrastruktur? Padahal, tahun ini gilirannya Vietnam yang menjadi tuan rumah."
Prabowo menyanjung Vietnam karena mengalah dan tak memaksakan diri menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Sebab, kata Prabowo, Vietnam lebih fokus untuk kesejahteraan rakyat. "Vietnam mengaku tak mampu, memilih fokus menyejahterakan rakyatnya," ujarnya.
Prabowo juga menyinggung merosotnya prestasi olahraga Indonesia. Dia menunjukkan klasemen raihan medali Indonesia saat mengikuti SEA Games 2017 di Malaysia yang hanya mampu menduduki peringkat ke lima. Ini adalah imbas dari banyaknya kasus gizi buruk. "Kurang gizi itu karena tidak ada protein, sel otak, otot, serta tulangnya tidak bisa berkembang baik. Ke depannya, kerja pun susah karena fisiknya lemah. Otak kurang cerdas, imbasnya pada prestasi negara, olahraga juga kalah," katanya.
Kalau kritiknya salah sambung itu apakah imbas dari gizi buruk ya? Saya nanya beneran nih. Saya nggak paham, kenapa Prabowo menuding ke pemerintahan Jokowi, padahal yang memutuskan untuk menjadi tuan rumah Asian Games itu duluuuuuu di tahun 2014 adalah jajaran pemerintahannya Presiden SBY. Makanya saya bilang, ini blunder kelas kakap. Mari kita lihat sejarahnya.
Dilansir oleh beritasatu.com tanggal 21 September 2014, kepastian bahwa Indonesia resmi menjadi tuan rumah Asian Games disampaikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (waktu itu) Roy Suryo di Tangerang, hari itu juga, hari Minggu (21/9).
Sore ini Roy baru mendarat dari Incheon, Korea Selatan untuk melihat kondisi perhelatan ajang multievent terbesar. Roy juga berada di Incheon untuk bertemu dengan perwakilan Olympic Committee Asia. Dari hasil pertemuan itu, OCA menyetujui Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 dengan dua kota penyelenggara, Jakarta dan Palembang.
"Indonesia sudah dipastikan menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) Asian Games 2018. Ini sebenarnya merupakan proses panjang yang sudah dimulai saat kalah bidding dari Vietnam. Saat itu Surabaya yang mengajukan diri sebagai tuan rumah," kata Roy. Surabaya akhirnya batal menjadi tuan rumah atas permintaan Roy.
Ia mengaku sebelumnya sudah berbicara dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo yang menyatakan keberatan jika Surabaya ditunjuk menjadi tuan rumah. Alasannya, saat kalah bidding dari Vietnam, Surabaya menyiapkan diri untuk Asian Games 2022, sehingga jika harus menjadi tuan rumah empat tahun lebih cepat mereka angkat tangan.
Roy menekankan, Jakarta dipilih karena OCA mensyaratkan Ibu Kota negara harus ikut menjadi penyelenggara jika status host city (kota penyelenggara) diubah menjadi host country (negara penyelenggara).
Jakarta harus ikut, meskipun misalnya hanya menggelar dua cabang olahraga. Sedangkan Palembang ditunjuk, karena dinilai sudah siap dari segi infrastruktur dan lain-lain. Pertimbangannya, Palembang pernah menjadi tuan rumah SEA Games 2011.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh dua kepala daerah masing-masing. Palembang diwakili Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, sedangkan Jakarta diwakili Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Rita Subowo juga ikut membubuhkan tanda tangannya. Perwakilan pemerintan pusat tidak ambil bagian, karena menurut Roy akan ada pergantian kekuasaan dalam waktu dekat.
Sebetulnya AG XVIII direncanakan digelar pada 2019. Alasannya adalah adanya Olimpiade Musim Dingin 2018. Tapi akhirnya negara-negara lain bisa sepakat dengan argumen adanya pemilu di Indonesia pada 2019. Roy mengklaim Indonesia mendapatkan dukungan dari 42 negara dari 45 yang punya hak suara.
Demikianlah cerita panjang sejarahnya yang kemungkinan besar terlewat oleh Prabowo ketika ia sedang merancang pidatonya. Atau mungkin asistennya yang lupa. Mungkin asisten itu juga menderita gizi buruk, sehingga waktu membuatkan draft pidato matanya berkunang-kunang dan kepalanya pening, pertanda anemia juga. Walaupun kasian, namun ini kan blunder kelas kakap lho. Mending pecat aja Pak, asisten kok bikin malu bos sih!
(Sekian)
RoyalFlush88.net - Situs Agen Judi Poker Online Domino QQ Bet Bandar Capsa Susun Ceme Keliling Terpercaya dengan Jackpot Terbesar di Seluruh Indonesia 100% Fair Play tanpa Bot Member vs Member
HOT PROMO :
Bonus New Member 30%
Bonus Loyalti Rp.1.000.000 [Member Aktif]
Cashback Harian up to Rp.10.000.000
Cashback Mingguan Langsung tanpa Undi
Bonus Referral 10% Berlaku untuk Selamanya
FREE IPHONE X 256GB untuk Semua Member
Kompetisi Turnament Poker Setiap Hari
Link Alternatif :
SHARE:
0 comments:
Post a Comment